Kamis, 09 Februari 2023

Gereja Katedral Sintang

 


Paroki Kristus Raja - Katedral Sintang adalah paroki Gereja Katolik di Keuskupan Sintang, Kalimantan Barat; gerejanya merupakan katedral, terdapat kursi / tahta uskup dari Keuskupan Sintang. Pusat Paroki Katedral Sintang, kadang disebut Paroki Sintang, terletak di Kelurahan Tanjung Puri - Kota / Kecamatan Sintang, di Kabupaten Sintang - Kalbar. Paroki Katedral Sintang berdiri sejak Mei 1932; merupakan paroki awal yang keempat di Keuskupan Sintang setelah Paroki Sejiram (1888), Paroki Benua Martinus (1909), Paroki Bika Nazareth (1925). Pastor dari ordo Kapusin (OFMCap) --sebagai perintis, Montfortan (SMM), dan Oblat Maria Imakulata (OMI) pernah berkarya di Paroki Sintang ini sebelum diserahkan ke para imam diosesan dari Keuskupan Sintang.


Sekilas Sejarah Katedral Sintang 

Katedral Sintang dibangun pada 1956-1957 dan diberi nama pelindung Yesus Kristus Raja Semesta Alam dan diperingati setiap tanggal 25 November. Gereja pernak diperbesar atau diperluas dan dilakukan renovasi pada 1991-1992 dan pengecatan ulang pada 2013. Umat Katolik di Sintang yang berkembang sangat pesat, Katedral tak dapat menampung umat. Maka munculnya rencana pembangunan Katedral baru yang digagas oleh Gebernur Kalimantan Barat Cornelis.


 Pada 21 November 2014, Gubernur Cornelis melakukan peletakan batu pertama pembangunan Katedral. Pada 15 Februari 2015, Gereja Katedral resmi ditutup dan kegiatan misa dipindahkan ke gedung Balai Kenyalang. Kemudian, 6 April 2015, bangunan Katedral lama dibongkar total, lalu tiang baja mulai dipasang pada 20 April 2015. 

Menjelang masa jabatan Gubernur Kalimantan Barat berakhir, bangunan Katedral sudah selesai. Praktis selama empat tahun, umat merayakan misa dan hari raya di Balai Kenyalang dan sebagian menggunakan tenda yang dipasang permanen.

Pada 14 Oktober 2017, Gereja Katedral diresmikan oleh Gubernur Cornelis dan misa Pemberkatan Katedral dilaksanakan pada hari Minggu, 15 Oktober 2017 yang di pimpin oleh Uskup Agung Pontianak Mgr. Agustinus Agus dan Uskup Keuskupan Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM.Cap.

Pembangunan Katedral ini menghabiskan anggaran Rp 30,5 milyar, yang terdiri dari Rp 20 milyar bantuan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Rp 10 milyar bantuan Pemerintah Kabupaten Sintang dan sisanya dari para donatur melalui program batu kasih. Bangunan Katedral ini mampu menampung 1200 umat dengan luas bangunan 780 meter persegi. 

Pemekaran Paroki

Pada tahun 1949 Paroki Katedral Sintang dimekarkan dengan lahirnya Paroki Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga, Nanga Pinoh; kemudian Paroki Santo Montfort, Serawai pada tahun 1950. Pemekaran paroki secara besar-besaran terjadi pada bulan Agustus 1979; Uskup Sintang Mgr. Isak Doera mengeluarkan Surat Keputusan No.197/Par/1979 untuk memekarkan 7 atau 8 paroki induk menjadi 34 paroki. Hasil pemekaran Paroki Katedral Sintang melalui SK tersebut adalah:

  • Paroki Maria Ratu Rosari, Lebang
  • Paroki Maria Immaculata, Merakai
  • Paroki Santa Theresia Kecil, Nobal
  • Paroki Santo Mikael, Tanjung Baung
  • Paroki Maria Ratu Damai Semesta, Tempunak
  • Paroki Santo Petrus, Dedai
  • Paroki Santo Martinus, Kelam

Jadwal Misa

Jadwal misa di Gereja Katedral Kristus Raja:

  • Misa Harian (Senin - Sabtu): 05.15 WIB
  • Misa Mingguan
    • Sabtu: 18.00 WIB
    • Minggu: 06.00, 08.30, dan 17.00 WIB

Lokasi :  Jl. Ahmad Yani No.8, Tanjung Puri Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat 78611

 

Sumber : https://www.katolikana.com & https://id.wikipedia.org

0 komentar:

Posting Komentar