Senin, 15 Mei 2023

Tahbisan 3 Diakon untuk Keuskupan Sintang

 
Tiga orang frater untuk Keuskupan Sintang akan ditahbiskan oleh Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM.Cap pada tanggal 11 Mei 2023 di Kapel Seminari Menengah St. Yohanes Maria Vianney, Sintang.

Ketiga nama frater tersebut adalah Fr. Kasra, Fr. Alex dan Fr. Paus

Berikut profil lengkap ketiga frater tersebut

1.    Frater Kasra

Frater yang bernama lengkap Yohanes Kasra lahir di Runting, Paroki Santo Stefanus Manggala, Kabupaten Melawi pada 7 Maret 1991. Fr. Kasra adalah anak kelima dari lima bersaudara buah kasih pasangan bapak Yohanes Tangkis dan Ibu Yohana Penak. Alumni dari SD 15 Runting, SMP Bina Kusuma Nanga Pinoh dan SMK Nusantara Nanga Pinoh ini bergabung sebagai calon imam Keuskupan Sintang sejak tahun 2012 dan menjalani Tahun Orientasi Panggilan (TOPANG) di Nyarungkop sebelum melanjutkan tahap Orientasi Panggilan. Ia menjalani Studi Filsafat di Seminari Tinggi Interdiosesan San Giovanni XXIII dan STFT Widya Sasana Malang hingga selesai pada tahun 2018. Ia kemudian menyelesaikan studi teologi di Seminari Tinggi Antonino Ventimiglia dan STT Pastor Bonus Pontianak pada tahun 2022. Fr. Kasra menjalani pastoral pra-diakonat di Paroki Salib Suci, Nanga Tebidah hingga waktunya untuk ditahbiskan sebagai diakon. Motto Tahbisan yang dipilihnya diambil dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia 2:20 yaitu: “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku”.

 

2.    Frater Alex

Frater yang bernama lengkap Alexander lahir di Tanjung Sari, paroki Santa Perawan Maria diangkat ke Surga, Kabupaten Melawi pada 4 Agustus 1995. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak Martinus dan Ibu Maria Enoi ini menyelesaikan TK dan SD di kampung halamannya Tanjung Sari sebelum melanjutkan ke SMP N 2 Nanga Pinoh dan menyelesaikan pendidikan di SMA Santa Maria Nanga Pinoh. Mulanya, Fr. Alex memutuskan untuk menjadi tentara. Namun kondisi sakit memaksanya untuk mengurungkan cita-citanya menjadi seorang TNI. Atas nasehat dari seorang suster yang merupakan gurunya, beliau memutuskan untuk menjadi tentara Kristus dengan melamar sebagai calon imam keuskupan Sintang melalui jalur Tahun Orientasi Panggilan (TOPANG) di Nyarungkop.

Frater Alex menyelesaikan pendidikan filsafat di Seminari Tinggi San Giovanni XXIII dan STFT Widya Sasana Malang pada tahun 2019. Ia kemudian menyelesaikan studi teologi di Seminari Tinggi Antonino Ventimiglia dan STT Pastor Bonus Pontianak pada tahun 2022. Frater Alex menjalani masa pastoral pra-diakonat di Paroki Santo Paulus Tuguk hingga kini mantap untuk maju sebagai tentara Tuhan melalui tahbisan diakon. Motto Tahbisan yang dipilihnya diambil dari Injil Yohanes 5:37 yaitu: “Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku”.

 

3.    Frater Paus

Dari semula, nama lengkapnya memang Paus namun ia bukan pemimpin Gereja Katolik. Frater Paus lahir di Sungai Bulu, Kecamatan Tempunak pada tanggal 5 Januari 1994. Ia merupakan putra dari Bapak Sepiun (alm) dan ibu Elisabet Ante. Ia menyelesaikan SD di Sungai Bulu dan SMP N 04 Tempunak. Frater Paus meneruskan langkahnya untuk menjadi imam melalui Seminari Menengah Santo Yohanes Maria Vianey, Sintang. Ia menjalani masa postulat dan tahun orientasi rohani di Malang, selanjutnya ia meneruskan pendidikan di Seminari Tinggi San Giovanni XXIII dan STFT Widya Sasana Malang hingga lulus pada tahun 2019. Ia menempuh pendidikan teologi di Seminari Tinggi Antonino Ventimiglia dan STT Pastor Bonus Pontianak hingga lulus pada tahun 2022. Fr. Paus menjalani masa pastoral pra-diakon di Paroki Santo Petrus Dedai hingga nanti menerima tahbisan diakon. Motto Tahbisan yang dipilihnya diambil dari Injil Yohanes 3:30 yaitu: “Ia harus semakin besar, tetapi Aku harus semakin kecil”.

Tonton juga profil ketiga frater di Channel Youtube Komsos Keuskupan Sintang. Link: 


 
Tonton juga Misa Tahbisan Diakonat di Channel Youtube Seminari Yomavi Sintang. Link: 


 

0 komentar:

Posting Komentar